Sabtu, 04 Maret 2017

Untuk apa mencintai orang yang tidak mencintai kita
Untuk apa menangisi orang yang tidak menangisi kita
Untuk apa memikirkan orang yang tidak memikirkan kita
Untuk apa memerdulikan orang yang tidak peduli kita 

Dunia ini penuh dengan orang gila
Gila untuk bercinta
Haus untuk merasakan cinta
Dengan harapan untuk melipuri lara

Apa yang terkatakan oleh mulut yang terkatup ?
Luka ini tak kunjung menutup!
Bagai matahari yang tak kunjung redup
Pada siang hari yang terlungkup

Mereka berkata cinta itu indah
Bagai bunga mawar yang merah
Mawar merah yang mempunyai duri untuk melukai darah
Hingga darah mengucur dengan parahnya

Apa yang sebenarnya dikehendaki oleh hati ?
Apakah itu cinta yang akan meranggas seperti jati ?
Atau kesakitan yang membuat tengisan hati ?
Atau bahkan ikatan cinta yang pada akhir nya akan mati ?

Aku bagaikan pulau yang tenggelam
Tenggelam dalam gelapnya malam
Rasa sakit ini tak kunjung karam
Bagai menyembuhkan luka dengan garam

Bertemu denganmu adalah sebuah kebetulan
Tetapi mencintaimu adalah paksaan
Paksaan hati yang mengaum seperti macan
Lapar meminta makanan

Maafkan hati ini yang terlanjur mencintaimu
Hingga aku tak mampu untuk melupakanmu
Aku tahu aku hanyalah seorang tamu
Tamu yang kau anggap bagai pengganggumu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar